Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/01/30/213845/Ciliwung-Meluap,-Ibukota-Banjir-Lagi-Hari-Ini-#sthash.wf4d90hn.dpuf
Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/01/30/213845/Ciliwung-Meluap,-Ibukota-Banjir-Lagi-Hari-Ini-#sthash.wf4d90hn.dpuf
BOGOR―Setelah sempat
surut, Jakarta dipastikan tenggelam lagi hari ini. Pukul 24:00 WIB,
ketinggian air di Bendungan Katulampa berada pada status siaga I atau di
level 220 cm.
Kepala Bendungan Katulampa, Andi Sudirman
mengatakan kenaikan volume air di bendungan terjadi mulai pukul 23:10
WIB dengan ketinggian mencapai 220 cm.
"Sebelumnya tertinggi 160 cm pada pukul
22:00 WIB. Namun terus naik hingga 220 cm karena hujan terus turun
dengan lebat di wilayah puncak," jelasnya kepada Radar Bogor (Grup
JPNN), tadi malam.
Jika ketinggian air berada diangka 220 cm,
diperkirakan volume air yang melewati bendungan tersebut sebanyak
514.656 liter kubik per detik.
“Kecepatan air dari pintu Katulampa ke
Depok, sekitar 4-5 jam. Sementara dari Katulampa ke Jakarta berkisar 12
jam, dengan kecepatan 150-200 km,” katanya.
Kondisi normal ketinggian air di bendungan
Katulampa 50 cm dengan debit air 35.876 liter kubik per detik.
Sementara untuk siaga empat ketinggian air mencapai 60 sampai 80 cm,
dengan debit air 47.659 liter kubik sampai 90.046 liter kubik per detik.
Kemudian untuk siaga tiga, ketinggian air
mencapai 90 samapai 140 cm, dengan debit air 113.417 liter kubik sampai
246.050 liter kubik per detik. Sementara untuk siaga dua ketinggian air
mencapai 160-200 cm, dengan debit air 307.467 liter kubik sampai 441.980
liter kubik per detik.
Serta siaga satu dengan ketinggian air
mencapai 210-250 cm, dengan debit air 477.885 liter kubik sampai 629.968
liter kubik per detik.
Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan
penjaga pintu air di kawasan puncak, Depok dan Jakarta untuk terus
memantau kenaikan volume air di aliran Sungai Ciliwung. "Warga yang
berada di pinggiran sungai Ciliwung untuk berhati-hati dengan kondisi
saat ini," pungkasnya.
Dari pantauan Radar Bogor, warga yang
berada di bantaran Sungai Ciliwung seperti di Kampung Rambutan RT 01/08
Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara terus bersiaga. Kondisi air
terus meninggi hingga menggenangi rumah warga membuat warga keluar dan
terus memantau jika terus meninggi dan khawatir rumah mereka bisa
terbawa arus deras.
“Pas pukul 24:00, air terus meninggi.
Warga sudah berjaga-jaga. Bahkan salah satu rumah warga bernama Ibu Juju
airnya sudah masuk ke rumah. Mereka memilih tidak tidur untuk
mengantisipasi air lebih tinggi,” ujar Bambang Wicaksono, tokoh Pemuda
Bogor yang memantau bencana di Kampung Rambutan Kelurahan Sempur, tadi
malam.
Begitupun di Kelurahan Sempur, air semakin
meninggi dan beberapa rumah warga mulai terendam. Bahkan untuk mencapai
lokasi di bantaran sungai, sudah sulit dilakukan.
Warga RT 03/06 Kampung Lebak Kantin Andi
Hardianto mengatakan air naik signifikan dengan aliran yang sangat eras.
“Kami terus berkoordinasi dengan petugas Bendung Katulampa.
Diperkirakan air masih akan terus naik,” ujar Andi.
Di jembatan satu duit dan jembatan
Kedungbadak, warga ramai menonton air yang terus naik hingga masuk ke
rumah warga yang berada di bantaran sungai. (ded/rp6/d)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar