Kamis, 30 Januari 2014

Ciliwung Meluap, Jakarta Banjir LAGI !


Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/01/30/213845/Ciliwung-Meluap,-Ibukota-Banjir-Lagi-Hari-Ini-#sthash.wf4d90hn.dpuf


Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
Banjir di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: dok.JPNN.com
- See more at: http://www.jpnn.com/read/2014/01/30/213845/Ciliwung-Meluap,-Ibukota-Banjir-Lagi-Hari-Ini-#sthash.wf4d90hn.dpuf
BOGOR―Setelah sempat surut, Jakarta dipastikan tenggelam lagi hari ini. Pukul 24:00 WIB, ketinggian air di Bendungan Katulampa berada pada status siaga I atau di level 220 cm.     
Kepala Bendungan Katulampa, Andi Sudirman mengatakan kenaikan volume air di bendungan terjadi mulai pukul 23:10 WIB dengan ketinggian mencapai 220 cm.
"Sebelumnya tertinggi 160 cm pada pukul 22:00 WIB. Namun terus naik hingga 220 cm karena hujan terus turun dengan lebat di wilayah puncak," jelasnya kepada Radar Bogor (Grup JPNN), tadi malam.
Jika ketinggian air berada diangka 220 cm, diperkirakan volume air yang melewati bendungan tersebut sebanyak 514.656 liter kubik per detik.
“Kecepatan air dari pintu Katulampa ke Depok, sekitar 4-5 jam. Sementara dari Katulampa ke Jakarta berkisar 12 jam, dengan kecepatan 150-200 km,” katanya.
Kondisi normal ketinggian air di bendungan Katulampa 50 cm dengan debit air 35.876 liter kubik per detik. Sementara untuk siaga empat ketinggian air mencapai 60 sampai 80 cm, dengan debit air 47.659 liter kubik sampai 90.046 liter kubik per detik.
Kemudian untuk siaga tiga, ketinggian air mencapai 90 samapai 140 cm, dengan debit air 113.417 liter kubik sampai 246.050 liter kubik per detik. Sementara untuk siaga dua ketinggian air mencapai 160-200 cm, dengan debit air 307.467 liter kubik sampai 441.980 liter kubik per detik.
Serta siaga satu dengan ketinggian air mencapai 210-250 cm, dengan debit air 477.885 liter kubik sampai 629.968 liter kubik per detik.
Pihaknya masih terus berkoordinasi dengan penjaga pintu air di kawasan puncak, Depok dan Jakarta untuk terus memantau kenaikan volume air di aliran Sungai Ciliwung. "Warga yang berada di pinggiran sungai Ciliwung untuk berhati-hati dengan kondisi saat ini," pungkasnya.
Dari pantauan Radar Bogor, warga yang berada di bantaran Sungai Ciliwung seperti di Kampung Rambutan RT 01/08 Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara terus bersiaga. Kondisi air terus meninggi hingga menggenangi rumah warga membuat warga keluar dan terus memantau jika terus meninggi dan khawatir rumah mereka bisa terbawa arus deras.
“Pas pukul 24:00, air terus meninggi. Warga sudah berjaga-jaga. Bahkan salah satu rumah warga bernama Ibu Juju airnya sudah masuk ke rumah. Mereka memilih tidak tidur untuk mengantisipasi air lebih tinggi,”  ujar Bambang Wicaksono, tokoh Pemuda Bogor yang memantau bencana di Kampung Rambutan Kelurahan Sempur, tadi malam.
Begitupun di Kelurahan Sempur, air semakin meninggi dan beberapa rumah warga mulai terendam. Bahkan untuk mencapai lokasi di bantaran sungai, sudah sulit dilakukan.
Warga RT 03/06 Kampung Lebak Kantin Andi Hardianto mengatakan air naik signifikan dengan aliran yang sangat eras. “Kami terus berkoordinasi dengan petugas Bendung Katulampa. Diperkirakan air masih akan terus naik,” ujar Andi.
Di jembatan satu duit dan jembatan Kedungbadak, warga ramai menonton air yang terus naik hingga masuk ke rumah warga yang berada di bantaran sungai. (ded/rp6/d)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar