Hatiku tak setegar dan tak sekuat
batu karang yang meski telah ribuan kali di terjang ombak lautan tetap berdiri
kokoh ditengah samudera. Aku bisa hancur karena 1 pukulan, aku dapat goyah
karena 1 guncangan dan aku dapat jatuh karena 1 keadaan. Seperti saat ini. Saat
ada aku, engkau dan dia. Dalam satu cerita, dalam satu warna. Semua terlihat
sama karena kau membuatnya sama. Semua terlihat biasa karena kau membuatnya
berbeda. Dan semua terlihat sejalan karena kau membuatnya searah. Aku tak tau dan
aku tak bisa bagaimana cara memahami hatimu, karena kau sembunyikan itu di
kegelapan. Berusaha baik-baik saja dan tersenyum dalam lukaku. Melangkah dalam
dusta baru dan melupakan ikrar kesetiaan cinta.
Seandainya tuhan memberiku
pilihan, aku ingin tuhan butakan mataku agar aku tak melihat bagaimana kau
mengkhianatiku. Aku ingin tuhan menutup telingaku agar aku tak mampu mendengar
bagaimana kau menghianatiku. Aku ingin tuhan menghilangkan hatiku agar aku tak
bisa tau rasa sakitnya bagaimana kau menghianatiku. Dan tuhan tak perlu menutup
bibirku karena akupun tak mampu berkata-kata. Karena tak ada lagi yang harus
aku ucapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar