Rabu, 13 Juni 2012

ASA DALAM LUKA


                Penyakit ini mungkin bisa kapan saja membunuhku.. mungkin besok, hari ini atau detik ini sekalipun. Selalu ku ingin lupakan semua pedih ini. Cukup kusimpan sakit ini untukku sendiri. Bukan untuk ku bagi dengan orang-orang disekitarku. Bukan karena angkuh atau egois seakan mampu berdiri sendiri. Biar aku dan Tuhan yang tau bagaimana penyakit ini menghancurkan hatiku.
                Mencoba menghapus resah dalam gelisah, melebur perih dalam lelah. Sekejab luluh terkikis hari demi hari mengganti janji yang tak kunjung terpenuhi. Seperlunya bibir berucap memohon dalam leburan air mata dalam sujud, berirama lafadz penuh harapan terus terungkap seiring sejalan dengan waktu. Merasakan sesuatu yang tak pasti orang lain mampu merasakan sakitnya aku.
                Aku yakin tuhan kini menyembunyikan pelangi yang indah di balik petir dan kilat yang beradu hebat dengan ombak di samudera. Mungkin saat ini bukan saat untukku tersenyum dan Tuhan tengah menyiapkan kapan waktu yang tepat untuk ku kembangkan senyum penuh kemenangan.
                Kini aku berada di puncak rasa sakitku. Rasa sakit yang terpusat di otak. Kupikir inilah saatku untuk pasrah pada kenyataan. Aku yakin kini waktu tak bisa di kompromi dan bahkan mungkin Tuhan pun tak peduli. Meski kini aku ucapkan ‘Aku baik-baik saja, tapi sebenarnya aku merintih menahan perih yang terus beralih dalam pedih. Aku mohon Tuhan. Bahkan aku belum mampu memberi senyuman pada setiap insan yang menjadi tokoh dalam panggung kehidupanku.
                Asa dalam luka. Itulah yang kurasa. Aku ingin tapi aku tak mampu. Aku tak ingin berakhir sia-sia dalam keputus asaan. Aku ingin menjadi orang yang berguna untuk orang lain…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar